Seandainya aku harus menyentuhmu
Untuk meyakinkan kau berada disampingku
Lalu mengapa ketika aku merasakan kehadiranmu
Aku tetap saja tak bisa menyentuhmu
Seketika aku mendengar senandungmu
Kau nyanyikan lagu yang merdu
Yang kukira kau lantunkan untukku
Namun ketika kelihat peri-peri laut pun menari
Sambil mnyebarkan serbuk keperakan yang berkilauan diterpa sinar mentari
Aku tersadar, senandung itu adalah pujian yang biasa
kau persembahkan pada dia yang terkasih
Hanya padanya kau persembahakan puisimu
Akhirnya aku menyerah untuk bisa menyentuhmu
Dan aku menyerah untuk bisa menyentuhmu
Selamanya…
“Halaman 11, buku Cinta Malika by Beby Hasibuan”
Untuk meyakinkan kau berada disampingku
Lalu mengapa ketika aku merasakan kehadiranmu
Aku tetap saja tak bisa menyentuhmu
Seketika aku mendengar senandungmu
Kau nyanyikan lagu yang merdu
Yang kukira kau lantunkan untukku
Namun ketika kelihat peri-peri laut pun menari
Sambil mnyebarkan serbuk keperakan yang berkilauan diterpa sinar mentari
Aku tersadar, senandung itu adalah pujian yang biasa
kau persembahkan pada dia yang terkasih
Hanya padanya kau persembahakan puisimu
Akhirnya aku menyerah untuk bisa menyentuhmu
Dan aku menyerah untuk bisa menyentuhmu
Selamanya…
“Halaman 11, buku Cinta Malika by Beby Hasibuan”
2 comments:
kenapa lu pet? kasmaran?
ama yang dimana nih???
ya ampyun si awan,
kasmaran? ama yang dimana? gubrak....kaga banget!!
gw cuman suka aja ma puisi/sajak itu...gitu wan.
Post a Comment