Friday, December 30, 2005

Rombongan Otda ke Puncak

Rombongan dit otda pada ke puncak di akhir taun, banyak yang bilang untuk ngabisin anggaran, ha3, entahlah. Gw sekamar ama deyla sedangkan yang lain pada bawa keluarga, ya eya lah ya namanya juga family gathering. Ini dia beberapa fotonya, huhuhu jadi kangen bandung...

Wednesday, December 21, 2005

Cooking Time

Apabila tidak ada halangan, terutama setelah sakit gw ini sembuh, pengen masak. Damn!!! Batuk plus sesak nafas. Untuk tidak seperti tahun2 lalu, ampe di bawa ke UGD...akirnya bisa merasakan di masker tp bukan menghirup oksigen melainkan menghirup obat biar melancarkan pernafasan yang berdampak ingus gw meler kaya air...iiih jorok ya. Saat ini sakit batuk kering jadinya sesak nafas...semoga daku cepat sembuh, sakit itu tidak enak !!! Insyallah pengen masak dalam waktu dekat, karena masih pemula... Ayo Petty, cepetan bikin!! Tapi nyicil2 bikinnya, he3... meningat bahan2 nya kudu di beli, he3. Semoga rasanya "tidak ajaib "!! he3

Oia senin kemaren ntn good morning (19/12/2005), ada info tentang saos sambel ama saos tomat yang ada di abang2 gerobak mie bakso/mie ayam. Saos sambal, dibuat dari cabe busuk (plus ada ulet n belatungnya)..ditampilin beneran !!! Saos tomat, setau gw dari pepaya busuk, ternyata emang bener..plus ubi busuk n tepung, sama sekali kaga ada tomatnya, setidaknya tomat busuk gitu ya, he3. Botolnya pake botol bekas...dihargai 400 sebotol, dicucinya pake kaporit loh, trus pewarna merahnya dari pewarna tekstil, makanya harganya murah..cuman 1500 ama 1800 harganya untuk setiap botolnya.

Hati2 lah...kl mau yang aman mah yang makan yang bermerek, walo mahal tapi sehat...!!!

Monday, December 19, 2005

Doa

Ketika kumohon pada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat

Ketika kumohon pada Allah kebijaksanaa,
Allah memberiku masalah untuk kupecahkan

Ketika kumohon pada Allah kesejahteraan,
Allah memberiku keadaan sulit untuk berpikir

Ketika kumohon pada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi

Ketika kumohon pada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang bermasalah untuk kutolong

Aku tak pernah menerima apa yang kupinta,
tapi aku menerima yang kubutuhkan.

Doa'ku terjawab sudah

Sumber : lupa, ngutip dimana, he3

Dulu, Sekarang, dan Nanti

Waktu memnang terus berjalan
Dari satu hari, satu minggu hingga satu tahun lamanya
Tanpa ada seorang pun bisa memutarbalikkan waktu
Yang dulu takkan terulang, sekarang ya sekarang, esok tidak seorang pun tahu

Dulu,
Adalah waktu yang terlewati
Terlalu berharga untuk dilewati, karena...
Saat inilah terkenang masa-masa indah 3 tahun SMA,
Adalah saat paling terindah
Atau mungkin menjadi tidak berkesan untuk diingat
Tanpa kenangan yang berarti sedikitpun

Sekarang,
Waktu terus berjalan tanpa kenal henti
Saat yang paling menentukan,
Saat yang menentukan hari esok nanti
Sekarang semua telah berubah
Tak ada lagi warna abu-abu dan berosis dalam pakaian kita
Masing-masing telah menjalani kehidupannya sendiri
Tapi ada saat yang tetap tidak beubah
Kenangan indah yang sudah terlewati

Dan waktu terus berjalan...

Nanti,
Tak ada seorang pun tahu
Apa yang akan terjadi di hari esok
Mungkin akan ada orang yang sukses
Menjadi seorang pemimpin, pejabat, insinyur dan ibu rumah tangga
Tapi mungkinkan mereka akan mengingat kembali masa SMA..
Tak ada yang tahu,
Itulah hari esok....

Sumber : Buku Tahunan SMU 81 Tahun 2000

Monday, December 12, 2005

"pengacara" banget!!

Sejak awal desember, gw secara administrasi dah selese kontrak, tp pada kenyataannya...harus menyelesaikan laporan dulu sebelumnya, biar gaji gw cair, hiks... Ya sudahlah itung2 menjaga nama baik, he3..Tepatnya tanggal 6 Des, kerjaan gw beres (laporannya), dan lampiran baru gw serahin tanggal 12 des, sekalian ngurus surat keterangan pernah kerja. ...

Selama nganggur... bener2 deh banyak acara, he3...alias pengacara banget, he3 (so sibuk lu !!, he3)...Akirnya gw bisa menikmati libur, ga hanya sabtu minggu (yang terasa sangat pendek). Bisa tidur lebih lama, hmmm… dan pastinya tidur siang ada kesempatan, cuman ga pernah bisa tidur siang lagi ni…

Bisa menonton DVD gw yang menunggu untuk ditonton, yaitu :
- Alias, season 1 sampe 4, berarti ada 26 disk
- Joey, season 1, ada 6 disk
- The Nanny season 1, ada 3 disk
- Flightplan, Alexander, The Wig, The Interpreter, The Notebook, City of God, P.S., Mystic River, Turtles Can Fly, hmm…apalagi ya…
- Ama VCD Wonderfull Life, baru aja minjem dari temen. Pas lagi diputer di indosiar, kaga pernah bisa ntn…
Wuah banyak ya... apa kudu dijadwalin ya, he3 ...Oia ntn jiffest juga, ckckckck...

Selain itu bisa baca !!
Buku2 yang berhasil gw baca Always Layla, Test Pack , ama Cintapuccino (basi banget, gw baru baca). Kl yang akan dibaca : Luna, Dunia Sophie, Sybil, 24 wajah Billy, dll.

Oia ama mau masak ah...bikin puding, spageti, makaroni schotel, nanas goreng, ama kue....ups jadi ngiler gini, he3... jadi keinget puding jeruk, eh apa puding lemon ya...hmmm segar !!!

Untuk sementara gw lebih tertarik ntn DVD ni, he3 Oia tapi ada sedihnya jug kl nganggur, yaitu akses internet terbatas dan tidak dapat gaji lagi...hiks. Semoga daku menemukan kerja yang lebih baik lagi...Amin...

Akir tahun ini tapi pengen liburan ah, ke Jogja yukkkk !!!! Atau ke Bandung lagi aja ya......... hmm... liburan = duit habis dengan cepat... Pikir2 dulu deh kl gitu, hmmmm... :b

Friday, December 09, 2005

Aku menangis untuk adikku 6 kali

Sebuah cerita..

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap kelangit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yangmana semua gadis disekelilingku kelihatannyamembawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laciayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuatadikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.

"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Akuterpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidakmendengar siapapun mengaku, jadi Beliau mengatakan,"Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata,"Ayah, aku yang melakukannya!" Tongkat panjang itu menghantam punggung adikkubertubi- tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terusmenerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu batakami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumahsekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamulakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampaimati! Kamu pencuri tidak tahu malu!" Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukankami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidakmenitikkan air mata setetespun. Di pertengahan malamitu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya danberkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memilikicukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahuntelah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupatampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu,adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demibungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anakkita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yangbegitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkinkita bisa membiayai keduanya sekaligus?" Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapanayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkansekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitukeparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanansaya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusunitu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tangankuselembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak,dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskansekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan keuniversitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helaipakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku danmeninggalkansecarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk keuniversitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencarikerja dan mengirimu uang." Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun,dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnyasampai ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!" Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Akuberjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Akumenanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada temansekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yangakan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu?Apa mereka tidak akan menertawakanmu?" Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku.Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dantersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduliomongan siapa pun! Kamu adalah adikku apapun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..." Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan,"Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi sayapikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Akumenarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis danmenangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untukmembersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambiltersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.." Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalutlukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerjadi lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakikusetiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerjadan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air matamengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23.Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini." Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untukmemperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatanlistrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergimenjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, sayamenggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer?Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yangberbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yangbegitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kamisebelumnya?" Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membelakeputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur,dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku dipenuhi airmata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah:"Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusunyang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang kerumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kamitiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuacayang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya." Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamumemalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku,"Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasihadalah adikku." Dan dalam kesempatan yang palingberbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, airmata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Diterjemahkan dari : "I cried for my brother six times"

Artikel ini gw dapet dari Jun, tq atas artikel dan nasihatnya!!!
Smoga cerpen di crita singkat di atas bisa jadi bahan renungan, selalu bersyukur atas nikmat yang telah kita dapat,slalu meliat ke bawah, masi banyak orang yang masi ditimpa kesusahan, belum dikasih nikmat yang cukup oleh Allah tepatnya. Tapi dalam ibadah kita harus selalu meliat ke atas, meliat orang yang kaya dalam ibadahnya

Tuesday, December 06, 2005

Hari Yang Aneh

Pagi ini gw dibangunkan ade gw. Setelah gw bgadang mpe jam setengah 3 pagi gara2 prosiding..

" Kak, kak bangun... gimana nih cara nyimpen file di cd?"
" Ha? Alarm gw aja blm bunyi, lu dah bangunin gw. Nanti setengah jam lagi, gw baru bangun " (antara sadar dan ga)
" Kak, bangun dong "
" Idih, kan kemaren beli flash disk canggih, ko ga dipake? Ngapain nyimpen ke cd?"
" Takut kena virus.."
" #%$#%&$&&*^;%&^%*& ha? jadi buat apa lu beli flash disk terus ga dipake ? " (gw tinggalin tidur...bodo !!! pura2 ga denger, kpala gw pusing, kurang tidur, tp beberapa saat kemudian baru bangun....)
" Gimana nih kak? "
" Sent file nya ke cd kosong, terus klik icon baloon nya, terus write cd " (sambil kasih instruksi di atas tempet tidur, masih merem..."

Jam 8 mandi, mau ke kantor, huuu padahal gw dah selese kontrak kerja tp masih disuruh buat laporan prosding, plis deh ini dah bulan desember....gaji ku blm cair, hiks...yasudahlah gw tidak bisa berbuat apa2... Ini mau ke kantor karena ada 3 tujuan :
1) balikin kaset rekaman FGD punya konsultan, mau dititipin ke temen kantor trus
2) balikin buku catuy
3) ambil file (bete pake ketinggalan segala, padahal itu salah satu bahan bab 4)


Dah nyampe depan pintu, hmmmm balik lagi ke dalem, ganti dari sendal ke sepatu.

Dah jalan 5 rumah dari rumah gw,....omigod, kaset FGD yang mau dibalikin itu ketinggalan...jadi balik lagi ke rumah

Dah jalan lagi 5 rumah dari rumah gw (di tempat yang sama),,,omigod..bukunya ketinggalan di t4 tidur, hiks...ini semua gara2 gw ganti tas... dah ilfil balik lagi, dan udah keringetan... gw telp rumah, minta tlg pembokat ambilin untung dia cepet datengnya, lumayanlah berteduh di bawah pohon....

Jalan lagi ke depan mau naik angkot, duh keringetan... omigod... tisue gw ketinggalan...hiks padahal dah keringetan, pasrah.

Nyampe di angkot...mmmm jangan2 dompet juga ketinggalan, nguprek-nguprek tas...untungnya ada, dan ada tisu ternyata di kantong kecil (isinya dompet, hp, dompet ongkos, ama tisu biasanya) lagi ngelap2 keringet...baru sadar, ha!!!!!!!!!!!! dompet ongkos gw ga ada !!!!!!!! bagus banget dah, dan di dompet isinya 100rb selembar, mana angkotnya dah jalan...lemes....Bisa ngamuk ni abang angkot, kl ngasi 100rb, pusing !!!!!!!Ngerogoh2 kantong celana (kemaren sempet dipake, tp bentar, sayang kl langsung di cuci, he)...dan gw menemukan 3000 !!!cukuplah sekali naik angkot ini...

Pas nyampe cililitan, mecahin 100rb beli apa ya? beli sundae strawberry mcd atau majalah ya? jadinya beli majalah...tadinya mau cosmopolitan, tp mengingat gw membawa barang2 gw dari kantor (dan itu berarti berat!), jadinya beli femina aja. Akhirnya punya ongkos deh...fiuh

Di kantor......
Tuh kaset, gw kasih besok juga bisa
Tuh buku juga bisa gw balikin besok ternyata
Dan yang paling nyesekin, itu file kaga ada, alias... emang ga ada notulensi rapat setelah FGD kedua, kan tadinya gw kirain ada, jadi dimasukin ke bab 4, hiks
Jadi... SIA-SIA aja semuanya !!!

Hikmah yang bisa di dapat hari ini:
Kl ganti tas, siapkan mlm sebelumnya (gara2 ga ngantor lagi, gw emang kaga beres2, he3 pembelaan diri, tp bener loh..gw suka nyiapain semuanya mlm sebelumnya)
Baguslah gw jadinya tidak menunda2 kegiatan
Jangan menjadi pelupa !!! Masi 22 tahun gitu, he3

Semoga hal ini tidak terulang lagi. Amin :b

Kembali Lagi

Oh astaga... Blog ini udah terlantar, ga ada postingan lagi sejak 2015. Sekarang udah Mei 2017  Sejak pindah ke kantor baru gegara ...